PENDAPATAN NASIONAL
Salah satu indikator perekonomian suatu negra yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional.
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
· Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara
· Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
· Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lain nya.
Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran-ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah:
Dudley Seers mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara. 3 masalah tersebut adalah:
· Tingkat kemiskinan
· Tingkat pengangguran
· Tingkat ketimpangan di berbagai bidang
J.L. Tamba, berpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di indonesia. 4 hal tersebut adalah:
· Kesehatan dan keamanan
· Pendidikan keahlian dan standar hidup
· Pendapatan
· Pemukiman
Hendra Esmara, lebih memilih 3 komponen yang ia anggap perlu diperhatikan dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara, yakni:
· Penduduk dan kesempatan kerja
· Pertumbuhan ekonomi
· Pemerataan dan kesejateraan masyarakat
Untuk mendapatkan nilai atau angka indikator tersebut digunakan tiga pendekatan perhitungan, yakni :
a. Pendekatan produksi
b. Pendekatan pengeluaran
c. Pendekatan pendapatan
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan produksi (PDB)
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Semua faktor produksi yang beralokasi dalam perekonomian tersebut outputnya diperhitungkan dalam PDB. Yang perli di ingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda yang dapat menyebabkan pendapatan nasional Indonesia menjadi lebih besar. Akibatnya bantuan luar negeri akan di alihkan ke negara lain karena seolah-olah Indonesia sudah cukup maju dan makmur.
Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu dari dua cara dibawah ini:
· Yang pertama, PDB hanya dihitung dari nilai akhir dari suatu produk saja.
· Yang kedua, dengan menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing komoditi yang dihasilkan oleh produsen, maka pendapatan nasional dengan cara ini akan mendapatkan hasil yang sama.
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan Pengeluaran (GNP)
GNP (Gross National Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh sektor ekonomi di Indonesia. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan BDP, kalau BDP dibatasi dengan wilayah, maka GNP dibatasi dengan kewarganegaraan.
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan Pendekatan Pendapatan (NI)
NI (National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua sektor ekonomi di indonesia dalam kurun waktu tertentu. Angka PN dapat diturunkan dari angka PNN. Untuk mendapatkan angka PN dari PNN, kita harus mengurangi PNN dengan angka pajak tidak langsung (PTL) dan menambahkan angka subsidi (S). Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi. Sedangkan subsidi harus ditambahkan karena merupakan balas jasa atas faktor produksi, tetapi tidak masuk dalam perhitungan PNN. PN = Pendapatan Nasional (National Income)
PNN = Produk Nasional Neto (Net National Product)
PTL = Pajak Tidak Langsung
S = Subsidi
Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan (Y Diposible)
Yang dimaksud pendapatan nasional (Y) Diposible adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk dibelanjakan.
Y Diposible = NI + Tr – Tx langsung, dimana
Tr = Goverment Transfer, subsidi pemerintah
Tx = Pajak Langsung
Y Pribadi
Pendapatan nasional pribadi adalah pendapatan nasional diposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, dihitung dengan formula :
Yp = Yd – Tx pribadi, dimana:
Yp = pendapatan nasional pribadi
Yd = pendapatan nasional diposible
Pendapatan Nasional Per Kapita pendapatan per kapita biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per Kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional (GNP atau PDB) dengan jumlah penduduk di suatu negara.
Salah satu indikator perekonomian suatu negra yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional.
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
· Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara
· Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
· Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lain nya.
Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran-ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah:
Dudley Seers mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara. 3 masalah tersebut adalah:
· Tingkat kemiskinan
· Tingkat pengangguran
· Tingkat ketimpangan di berbagai bidang
J.L. Tamba, berpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di indonesia. 4 hal tersebut adalah:
· Kesehatan dan keamanan
· Pendidikan keahlian dan standar hidup
· Pendapatan
· Pemukiman
Hendra Esmara, lebih memilih 3 komponen yang ia anggap perlu diperhatikan dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara, yakni:
· Penduduk dan kesempatan kerja
· Pertumbuhan ekonomi
· Pemerataan dan kesejateraan masyarakat
Untuk mendapatkan nilai atau angka indikator tersebut digunakan tiga pendekatan perhitungan, yakni :
a. Pendekatan produksi
b. Pendekatan pengeluaran
c. Pendekatan pendapatan
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan produksi (PDB)
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Semua faktor produksi yang beralokasi dalam perekonomian tersebut outputnya diperhitungkan dalam PDB. Yang perli di ingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda yang dapat menyebabkan pendapatan nasional Indonesia menjadi lebih besar. Akibatnya bantuan luar negeri akan di alihkan ke negara lain karena seolah-olah Indonesia sudah cukup maju dan makmur.
Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu dari dua cara dibawah ini:
· Yang pertama, PDB hanya dihitung dari nilai akhir dari suatu produk saja.
· Yang kedua, dengan menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing komoditi yang dihasilkan oleh produsen, maka pendapatan nasional dengan cara ini akan mendapatkan hasil yang sama.
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan Pengeluaran (GNP)
GNP (Gross National Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh sektor ekonomi di Indonesia. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan BDP, kalau BDP dibatasi dengan wilayah, maka GNP dibatasi dengan kewarganegaraan.
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan Pendekatan Pendapatan (NI)
NI (National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua sektor ekonomi di indonesia dalam kurun waktu tertentu. Angka PN dapat diturunkan dari angka PNN. Untuk mendapatkan angka PN dari PNN, kita harus mengurangi PNN dengan angka pajak tidak langsung (PTL) dan menambahkan angka subsidi (S). Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi. Sedangkan subsidi harus ditambahkan karena merupakan balas jasa atas faktor produksi, tetapi tidak masuk dalam perhitungan PNN. PN = Pendapatan Nasional (National Income)
PNN = Produk Nasional Neto (Net National Product)
PTL = Pajak Tidak Langsung
S = Subsidi
Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan (Y Diposible)
Yang dimaksud pendapatan nasional (Y) Diposible adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk dibelanjakan.
Y Diposible = NI + Tr – Tx langsung, dimana
Tr = Goverment Transfer, subsidi pemerintah
Tx = Pajak Langsung
Y Pribadi
Pendapatan nasional pribadi adalah pendapatan nasional diposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, dihitung dengan formula :
Yp = Yd – Tx pribadi, dimana:
Yp = pendapatan nasional pribadi
Yd = pendapatan nasional diposible
Pendapatan Nasional Per Kapita pendapatan per kapita biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per Kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional (GNP atau PDB) dengan jumlah penduduk di suatu negara.
sumber
No comments:
Post a Comment