Tuesday, 2 July 2013

Lapangan kerja, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi


Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Jenis & macam pengangguran
Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment). Pengangguran terselubung terjadi jika tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alas an tertentu. Misalnya, untuk mengerjakan suatu pekerjaan sebenarnya cukup untuk dilakukan oleh lima orang, tetapi dilakukan oleh tujuh orang. Oleh karena itu, yang dua orang sebenarnya adalah penganggur, hanya saja tidak kentara.

Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

Pengangguran Terbuka (Open Unemployment. Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Penyebabnya antara lain: tidak tersedianya lapangan kerja, tidak sesuai antara lapangan kerja denagn latar belakang pencari kerja, dan tidak berusaha mencari pekerjaan secara keras karena memang malas.
Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
1.      Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
2.      Pengangguran konjungtur (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang diakibatkan oleh adanya siklus konjungtur (perubahan kegiatan perekonomian). Perekonomian suatu Negara sering menghadapi perubahan. Bila permintaan terhadap barang dan jasa turun terjadilah penurunan permintaan missal terhadap tenaga kerja.
3.      Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.      Akibat permintaan berkurang
2.      Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.      Akibat kebijakan pemerintah

4.      Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
5.      Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
6.      Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
7.      Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).


sumber

Pendapatan nasional sebagai indikator kesejahteraan ekonomi


PENDAPATAN NASIONAL
Salah satu indikator perekonomian suatu negra yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional.
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
·        Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara
·        Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
·        Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lain nya.
Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran-ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah:
          Dudley Seers mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara.  3 masalah tersebut adalah:
·        Tingkat kemiskinan
·        Tingkat pengangguran
·        Tingkat ketimpangan di berbagai bidang
J.L. Tamba, berpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di indonesia. 4 hal tersebut adalah:
·        Kesehatan dan keamanan
·        Pendidikan keahlian dan standar hidup
·        Pendapatan
·        Pemukiman
Hendra Esmara, lebih memilih 3 komponen yang ia anggap perlu diperhatikan dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara, yakni:
·        Penduduk dan kesempatan kerja
·        Pertumbuhan ekonomi
·        Pemerataan dan kesejateraan masyarakat
Untuk mendapatkan nilai atau angka indikator tersebut digunakan tiga pendekatan perhitungan, yakni :
a.     Pendekatan produksi
b.     Pendekatan pengeluaran
c.      Pendekatan pendapatan
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan produksi (PDB)
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Semua faktor produksi yang beralokasi dalam perekonomian tersebut outputnya diperhitungkan dalam PDB. Yang perli di ingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda yang dapat menyebabkan pendapatan nasional Indonesia menjadi lebih besar. Akibatnya bantuan luar negeri akan di alihkan ke negara lain karena seolah-olah Indonesia sudah cukup maju dan makmur.
Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu dari dua cara dibawah ini:
·        Yang pertama, PDB hanya dihitung dari nilai akhir dari suatu produk saja.
·        Yang kedua, dengan menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing komoditi yang dihasilkan oleh produsen, maka pendapatan nasional dengan cara ini akan mendapatkan hasil yang sama.
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan Pengeluaran (GNP)
          GNP (Gross National Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh sektor ekonomi di Indonesia. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan BDP, kalau BDP dibatasi dengan wilayah, maka GNP dibatasi dengan kewarganegaraan.
Menghitung pendapatan nasional  Indonesia dengan Pendekatan Pendapatan (NI)
          NI (National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua sektor ekonomi di indonesia dalam kurun waktu tertentu. Angka PN dapat diturunkan dari angka PNN. Untuk mendapatkan angka PN dari PNN, kita harus mengurangi PNN dengan angka pajak tidak langsung (PTL) dan menambahkan angka subsidi (S). Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi. Sedangkan subsidi harus ditambahkan karena merupakan balas jasa atas faktor produksi, tetapi tidak masuk dalam perhitungan PNN. PN = Pendapatan Nasional (National Income)
PNN = Produk Nasional Neto (Net National Product)
PTL = Pajak Tidak Langsung
S = Subsidi
Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan (Y Diposible)
          Yang dimaksud pendapatan nasional (Y) Diposible adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk dibelanjakan.
Y Diposible = NI + Tr – Tx langsung, dimana
Tr = Goverment Transfer, subsidi pemerintah
Tx = Pajak Langsung

Y Pribadi
          Pendapatan nasional pribadi adalah pendapatan nasional diposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, dihitung dengan formula :
Yp = Yd – Tx pribadi, dimana:
Yp = pendapatan nasional pribadi
Yd = pendapatan nasional diposible

Pendapatan Nasional Per Kapita pendapatan per kapita biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per Kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional (GNP atau PDB) dengan jumlah penduduk di suatu negara.

sumber

Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi

Penyesuaian tingkat bunga dan dampaknya terhadap inflasi


Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap inflasi


Berbagai alasan mengapa harga BBM naik


1.      Minyak mentah dunia membubung
Kenaikan harga minyak mentah dunia menjadi salah satu alasan mengapa pemerintah perlu menaikkan harga BBM.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengatakan, asumsi harga minyak dalam APBN 2012 harus disesuaikan. Pemerintah tidak mungkin lagi menetapkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$90 per barel, sebab harga ICP saat ini sudah melampaui US$115 per barel.

2.      Subsidi salah sasaran
Dengan harga BBM murah, justru yang mendapatkan subsidi besar adalah orang yang menggunakan mobil. Bukan penduduk yang selayaknya mendapatkan subsidi, seperti tukang ojek dan sopir Bajaj.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, langkah menaikkan harga BBM merupakan solusi pemberian subsidi yang tepat sasaran. “Jadi, ini baik, masyarakat menengah kita yang sebelumnya menikmati 70 persen (BBM bersubsidi) bisa membayar kenaikan itu,” ujar Hatta.

3.      Lebih baik untuk infrastruktur
Bank Dunia mengungkapkan pemerintah harus menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Lebih baik subsidi BBM dialihkan untuk membangun infrastruktur listrik yang masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Manajer Pembangunan Berkelanjutan Bank Dunia untuk Indonesia, Franz R Drees-Gross, menjelaskan, jika pemerintah terus mensubsidi bahan bakar besar-besaran, Indonesia kehilangan kesempatan membangun di sektor lain. “Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk subsidi BBM, sebenarnya bisa digunakan untuk sesuatu yang lebih berguna,” kata Franz.

Sementara itu, bagi kubu yang menolak kenaikan harga BBM memiliki alasan:
1.      APBN tak bakal jebol
PDI Perjuangan tak sepakat dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Partai berlambang kepala banteng itu berpendapat asumsi pemerintah keliru jika menganggap APBN bakal jebol saat harga BBM tak dinaikkan.
“Subsidi BBM dari tahun ke tahun memang turun. Jadi, asumsi pemberian subsidi BBM akan membuat jebol APBN itu tak masuk akal,” ujar Sekretaris Fraksi PDIP, Bambang Wuryanto, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 29 Februari 2012.
Sekadar informasi, pada APBN 2005, subsidi BBM mencapai Rp95,6 triliun. Sementara itu, pada APBN 2012 membengkak menjadi Rp123,6 triliun. Bahkan dalam APBN-P 2012 ditetapkan Rp137 triliun.

2.      Subsidi sudah tepat sasaran
Anggapan pemerintah bahwa subsidi BBM selama ini tidak tepat sasaran, menurut PDIP juga tidak benar. “Subsidi BBM sudah benar. Jadi, jangan pakai alasan salah sasaran untuk mengurangi subsidi,” tegas Bambang.
Politisi PDIP, Daryatmo Mardiyanto, mengatakan, sebagian besar subsidi premium dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah dan bawah. Catatan PDIP, dari total premium yang dikonsumsi oleh rumah tangga, 64 persennya dikonsumsi oleh sepeda motor, sedangkan yang untuk mobil hanya 36 persen.
“Mengingat sebagian besar pemilik sepeda motor adalah masyarakat kelas menengah ke bawah, maka berarti selama ini bagian terbesar subsidi premium sebanyak 64 persen dikonsumsi oleh kelas menengah dan bawah, dan itu bukan kelompok kaya,” kata Daryatmo.
Pindah kantong
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta, mengatakan, jika pemerintah menaikkan harga BBM lalu membuat kompensasi untuk rakyat miskin, itu artinya hanya pindah kantong kanan ke kantong kiri. “Lebih bagus tidak menaikkan dan tidak perlu ada kompensasi,” kata Anis, di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta


Sumber

Dampak kenaikan harga BBM


Kenaikan harga pangan mempengaruhi inflasi


Isu-Isu Penting Perekonomian dan Sistem Ekonomi


Untuk membangun sebuah bangsa yang maju sangat diperlukan SDM yang berkualitas secara IQ, EQ, dan SQ. Mengapa kecerdasan itu diperlukan? Mengapa tidak hanya IQ saja? Hal ini disebabkan karena IQ yang tinggi saja tidak cukup, orang yang mempunyai IQ tinggi tetapi tidak didukung dengan kecerdasan emosional(EQ) dan kecerdasan spiritual(SQ), maka tidak akan menghasilkan SDM yang berkualitas unggul. Sedangkan SDM yang unggul sangat diperlukan Indonesia untuk membangun bangsa ini sehingga dapat membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi dan hutang luar negeri yang sedang melilit bangsa ini.

Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi


Tidak Semua kebijakan menghasilkan dampak positif. Contohnya Kebijakan penurunan Subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) di Indonesia. Mungkin menguntungkan untuk pertumbuhan ekonomi Negara. Tetapi perlu kita lihat juga bagi supir-supir angkutan umum, bis dan lain-lain. Mereka bekerja dengan cara mengantar orang-orang ke suatu tujuan tertentu menggunakan kendaraan yang memakai BBM (Bahan Bakar Minyak).

Indikator-Indikator Penting Ekonomi Makro

Peran Pemerintah dalam Perekonomian dan Sistem Bisnis


Sistem perekonomian ada dua yaitu system kapitalis dan system sosialis. Sistem perekonomian kapitalisme yang murni menghendaki adanya kebebasan individu yang mutlak dan tidak membenarkan pengaturan ekonomi oleh pemerintah. Kecuali dalam hal-hal yang tidak dapat diatur sendiri oleh para individu. Sedangkan dalam system perekonomian sosialis, menghendaki semua aktivitas ekonomi adalah tanggungjawab pemerintah. Oleh karena itu, peranan pemerintah dalam system perekonomian sosialis sangat besar.