Monday, 3 June 2013

Pasar Faktor Produksi/Pasar Input


Kegiatan produksi akan dapat berjalan dengan baik apabila faktor produksi yang dibutuhkan tersedia. Keberadaan faktorfaktor produksi dapat diperoleh di pasar faktor produksi. Jadi pasar faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran faktor-faktor produksi yang berupa alam (tanah), tenaga kerja, modal (uang), dan pengusaha (entrepreneur). Penawaran faktor produksi berasal dari konsumen dan permintaan faktor produksi berasal dari produsen, sehingga akan dihasilkan output yang nantinya akan dijual kepada konsumen. Tempat jual beli hasil produksi (output) tersebut dinamakan pasar hasil produksi.



1.Macam-Macam Pasar Faktor Produksi/Pasar Input
Pasar input terdiri atas faktor-faktor produksi yang meliputi pasar sumber daya alam (tanah), sumber daya manusia (tenaga kerja), modal, dan pengusaha.

a. Pasar Faktor Produksi Sumber Daya Alam/Tanah
Faktor produksi tanah adalah semua kekayaan alam yang terkandung dalam tanah, lautan, dan udara atau sering disebut sumber daya alam (natural resources). Jumlah tanah adalah tetap atau penawarannya tetap, maka kurva penawaran tanah bersifat inelastis sempurna (berbentuk garis lurus), sedangkan permintaan akan tanah terus bertambah, sehingga harga tanah akan semakin meningkat. Bila ditunjukkan dengan grafik akan
tampak sebagai berikut.




Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor

produksi SDA/tanah

Dari Gambar diatas, dapat kita lihat bahwa dengan bergesernya kurva DD ke D’D’ dan D”D” maka harga/sewa tanah akan mengalami kenaikan.
Proses terbentuknya harga tanah sangat tergantung dari permintaan tanah tersebut. Semakin tinggi permintaan tanah harga/sewa tanah akan semakin mahal dan sebaliknya.
Ada beberapa teori yang coba menjelaskan penyebab perbedaan sewa tanah :
1) Teori kesuburan asli tanah : sewa tanah tergantung tingkat kesuburan asli tanah. Jika tanah mempunyai kesuburan asli, hasil produksi akan lebih besar.
2) Teori perbedaan kesuburan tanah (David Ricardo): jika tanah punya tingkat kesuburan tinggi harga sewa akan tinggi dan sebaliknya.
3)  Teori letak tanah (Von thunen) : jika tanah terletak dekat fasilitas publik dan kegiatan ekonomi, harga sewa akan tinggi karena letak strategis memungkinkan banyak peluang ekonomi untuk mengembangkan usaha                              
4) Teori harga derivasi tanah : tergantung dari jumlah permintaan terhadap tanah.

b. Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia

Faktor produksi tenaga kerja adalah semua tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, serta terdidik atau tidak terdidik, atau sering disebut dengan sumber daya manusia (human resources) yang melakukan kegiatan produksi barang/jasa. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.

1) Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.
2) Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan.
3) Tinggi rendahnya laba pengusaha.
4) Adanya investasi dari pengusaha
Kurva pada pasar faktor produksi tenaga kerja dapat digambarkan sebagai berikut.






Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi
tenaga kerja
Dari Gambar terlihat bahwa kurva penawaran tenaga kerja selalu bertambah sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk, sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan menjadi S’ S’. Seiring dengan ditemukannya teknologi baru, pada kurva permintaan tenaga kerja pertambahan penawarannya lebih besar daripada permintaan, sehingga upah (wage) yang diberikan mengalami penurunan dari W menjadi W1.

Teori upah tenaga kerja :
1) Teori upah normal (David Ricardo): upah diberikan sesuai kemampuan perusahaan berdasarkan pada kemampuan keuangan perusahaan berdasarkan pada biaya hidup pekerja.
2) Teori upah besi (Ferdinand Lassalle): upah harus ditekan serendah mungkin untuk memperoleh keuntungan maksimal. Akibatnya upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini maka dibentuklah serikat pekerja.
3)  Teori dana upah (John Stuart Mill):  tergantung kesediaan jumlah modal untuk membayar upah. Jika jumlah penawaran tenaga kerja tiinggi maka tingkat upah akan rendah.
4) Teori upah etika (kaum Utopis): upah harus dapat mendorong pekerja untuk hidup layak.

c. Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar faktor produksi modal adalah tempat ditawarkannya barang-barang modal untuk kepentingan proses produksi. Pengertian barang modal tidak hanya berupa mesin-mesin ataupun peralatan saja, tetapi juga modal uang (yang merupakan dana untuk membeli barang-barang modal). Modal yang berupa uang diperoleh dari tabungan dan pinjaman, yang nantinya akan digunakan untuk investasi.
Diharapkan dengan investasi tersebut, permintaan dan penawaran akan barang modal mengalami penigkatan, sehingga kurva permintaan (D) dan kurva penawaran (S) bergeser ke kanan. Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal tampak seperti Gambar berikut.



Kurva permintaan dan penawaran pada pasar

faktor produksi modal.


Teori bunga modal
1)  Teori produktivitas (JS. Mill): modal pinjaman digunakan untuk kegiatan usaha produktif      
2)  Teori abstinence/pengorbanan : diberikan sebagai balas jasa atas investasi yang tidak digunakan oleh perusahaan lain. Dengan demikian pemilik modal mendapat balas jasa ayas pengorbanan menunggu modal kembali.
3)  Teori agio (Von bawerk) : diberikan ats kerugiana perbedaan nilai, alasan kerugian antara lain
-  Alasan ekonomi : nilai uang sekarang lebih tinggi dari nilai uang satu tahun mendatang
-  Alasan psikologi : asumsi bahwa nilai dan alat pemuas kebutuhan pada masa datang lebih rendah
-  Alasan teknik : barang modal dapat digunakan untuk proses produksi selanjutnya.
4)  Teori liquidity preference (JM.Keynes) : bunga modal diberikan sebagai ganti rugi atas pengorbanan karena tidak menggunakan uang liquid akibat dipinjam orang lain.
5)  Teori bunga dinamis (JB.Schumpeter) : barang modal yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilka laba. Sebagian laba usaha diberikan kepada pemilik modal sebagai bunga.

a. Pasar Faktor Produksi Pengusaha (Kewirausahaan)
Faktor produksi pengusaha merupakan orang-orang yang berjiwa wiraswasta atau mempunyai kecakapan dalam tata laksana perusahaan (managerial skill). Pengusaha mempunyai peranan yang sangat menentukan, yaitu mengorganisasi faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Teori laba usaha :
1) Teori inovasi (JB.Schumpeter) : peningkatan laba perusahaan diperoleh jika wirausahawan mengembangkan produk baru atau melakukan inovasi atas produknya. 
2) Teori nilai lebih (Kael Marx) : laba diperoleh akrena ada pembayaran upah yang rendah dibandingkan jasa pekerja kepada perusahaan. Artinya laba diperoleh dari upah yang tidak dibayarkan perusahaan kepada pekerja.
3) Teori keuntungan (JB say) : wirausahawan memiliki tugas memimpin dan mengelola perusahaan agar memperoleh laba. Jika wirausaha berinvestasi di perusahaan ia juga akan memperoleh bunga modal.
4) Teori resiko usaha ( Hawley) : wirausaha akan menanggung resiko kerugian jika usaha yang dikelola gagal. 
5) Teori residu (David Ricardo) : pengusaha akan memperoleh laba jika ada kelebihan penerimaan perusahaan yang dihasilkan dari selisih pendapatan total dikurangi biaya total. Kelebihan inilah yang akan diberikan kepada wirausaha sebagai bunga modal.

Sumber

No comments:

Post a Comment