Wednesday, 24 April 2013

Manajemen Memory ( Monoprograming s/d Pengalokasian Tak Berurutan)

Pengalokasian berurut dengan partisi statis dengan ukuran sama
l  Banyak kelemahan, antara lain:
l  Proses yang ukurannya lebih besar dari ukuran partisi tidak dapat dialokasikan.

l  Sebaliknya bila ukuran proses lebih kecil daripada ukuran partisi, maka akan terjadi pemborosan ruang memori (Fragmentasi internal).



Pengalokasian berurut dengan partisi statis dengan ukuran tidak sama
l  Untuk mengatasi kelemahan dari Pengalokasian berurut dengan partisi statis dengan ukuran sama, yaitu proses ukuran kecil diletakkan ke partisi yang kecil dan sebaliknya.
l  Ada 2 jenis strategi:
l  Satu antrian untuk setiap partisi
l  Satu antrian untuk seluruh partisi

Pengalokasian berurut dengan partisi statis dengan ukuran tidak sama
l  Satu antrian untuk setiap partisi
l  Tiap proses diletakkan pada partisi dengan ukuran terkecil yang dapat dimuatnya.
l  Kelemahan:ada partisi yang memiliki antrian panjang dan ada yang kosong.
l  Satu antrian untuk seluruh partisi
l  Semua proses dimasukkan pada satu antrian yang sama
l  Algoritma penjadwalan melakukan pemilihan partisi
l  Kelemahan: jika proses yang berukuran kecil terpaksa masuk ke partisi sisa yang besar, sehingga terjadi pemborosan ruang.
Pengalokasian berurut dengan partisi dinamis
Ciri-ciri:
l  Pada kondisi awal, memori tidak dibagi menjadi partisi-partisi
l  Pemartisian dilakukan pada saat image proses akan disalin ke memori utama.
l  Ukuran partisi yang dialokasikan akan disesuaikan dengan ukuran image proses.
l  Partisi akan dibebaskan jika program sudah selesai.
l  Keuntungan : tidak terjadi fragmentasi internal alokasi memori disesuaikan dengan besarnya image proses.

selanjutnya bisa dilihat di http://jhonatanoktavianusug.blogspot.com/2013/04/manajemen-memory-monoprograming-sd.html


Thursday, 4 April 2013

STRUKTUR SISTEM OPERASI


STRUKTUR SISTEM OPERASI

 Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori computer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.
Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah  penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Lebih jauh daripada itu, Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.

Pengertian dan Fungsi Open Systems Interconnect Layer (OSI)

OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan.

Dahulu ketika OSI belum digunakan, perangkat komunikasi yang berasal dari vendor berbeda tidak dapat saling berkomunikasi. Alat komunikasi yang diciptakan oleh IBM tidak dapat berkomunikasi dengan vendor lain. Sehingga dibentuklah standard OSI.