Mungkin diantara
kita semua masih ada yang belum mengerti pengertian ilmu budaya dasar nah di materi
ini akan dibahas tentang Ilmu Kebudayaan Dalam Kesusastraan. Apa sih yang dimaksud
Ilmu budaya dasar? Secara sederhana ilmu budaya dasar adalah pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah ilmu budaya dasar dikembangkan petama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “the Humanities”. Adapun
istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan
mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus
atau manusia berbudaya. Maka dari itu mahasiswa diharapkan untuk menjadi homo humanus
tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai manusia dan sebagai mahasiswa. Unsur
– unsur kebudayaan meliputi :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Setelah dijelaskan tentang ilmu budaya dasar diatas kita
juga akan membahas Kesusastraan. Sastra kadang disebut naratis fiction, prose
fiction atau fiction saja,dalam bahasa Indonesia dterjemahkan sebagai cerita
rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai
pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau
imajinasi.
Hubungan ilmu budaya dasar dengan sastra ialah :
1. Sastra dan pengalaman hidup
Sastra berfungsi sebagai perekam dan penyampaian pengalaman
dalam sastra disebut “pengalaman perwakilan“. Pendekatan pada pengalaman
perwakilan dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut ” Imaginative
Entry “.
2. Kesadaran Individual
Dengan sastra seseorang dapat mengerti pikiran manusia,baik
diri sendiri maupun orang lain.
3. Sastra dan keinsyafan sosial.
Sastra memberitahukan manusia sebagai mahluk sosial yang
terlibat dalam masalah dan problem sosial.
Secara imajinatif sastra juga menafsirkan situasi dasar
manusia sosial berupa :
Penderitaan atas ketidakadilan.
perjuangan untuk kekuasaan.
Konflik dengan sesamanya.
Pemberontakan kepada hukumTuhan.
No comments:
Post a Comment